Mesin pencari Google tampaknya akan mengguncang ekosistem browser dengan meluncurkan web browser open source miliknya sendiri. Hal ini untuk bersaing memperebutkan kue mesin pencari yang sampai sekarang masih dikuasai oleh Internet Explorer (IE) dan Firefox.
Browser yang disebut dengan nama Chrome ini merupakan mesin pencari baru yang akan diluncurkan dalam versi beta untuk mesin Window di sekitar 100 negara.
Berdasarkan postingan di blognya, Sundar Pichai, VP Product Management and Linus Epson Engineering Director menyatakan, Chrome dirancang untuk menawarkan sebuah solusi yang singkat dan sederhana, yang bisa membuat aplikasi untuk web multimedia dan grafis yang ada sekarang berjalan dengan lebih baik.
"Kami menyadari bahwa web telah berevolusi dari hanya halaman bertulisan sampai kepada yang kaya akan aplikasi interaktif dan membuat kami sepenuhnya berpikir ulang untuk browser ini," kata Pichai.
Ia menambahkan, bagi kebanyakan orang, bukanlah mesin pencari yang penting. Ini hanyalah alat untuk menjalankan hal-hal yang penting – halaman, situs, dan aplikasi yang membentuk web secara keseluruhan. Seperti homepage klasik Google, Google Chrome memiliki tampilan yang bersih dan cepat. "Ini menyediakan jalan membawa Anda ke mana pun ingin pergi," tambahnya.
Kemunculan Chrome Google ini dilihat sebagai tamparan langsung bagi IE sejak Google menguasai ranah mesin pencari dan menguasai 80% pasar. Banyak yang menilai bahwa Chrome akan terlihat lebih menggoda ketimbang IE, browser yang kini sudah sedikit merosot reputasinya karena lebih lambat, bermasalah, dan menyembunyikan banyak kerapuhan sistem keamanan.
Google menyatakan, pihaknya sekarang sedang bekerja untuk men-deploy Chrome untuk Mac dan Linux. Mereka juga sudah membuat kode open source sehingga kolaborasi yang menghebohkan ini bisa terjadi untuk membantu perkembangan web ke depannya.
Sumber: SDA Asia Magazine
Browser yang disebut dengan nama Chrome ini merupakan mesin pencari baru yang akan diluncurkan dalam versi beta untuk mesin Window di sekitar 100 negara.
Berdasarkan postingan di blognya, Sundar Pichai, VP Product Management and Linus Epson Engineering Director menyatakan, Chrome dirancang untuk menawarkan sebuah solusi yang singkat dan sederhana, yang bisa membuat aplikasi untuk web multimedia dan grafis yang ada sekarang berjalan dengan lebih baik.
"Kami menyadari bahwa web telah berevolusi dari hanya halaman bertulisan sampai kepada yang kaya akan aplikasi interaktif dan membuat kami sepenuhnya berpikir ulang untuk browser ini," kata Pichai.
Ia menambahkan, bagi kebanyakan orang, bukanlah mesin pencari yang penting. Ini hanyalah alat untuk menjalankan hal-hal yang penting – halaman, situs, dan aplikasi yang membentuk web secara keseluruhan. Seperti homepage klasik Google, Google Chrome memiliki tampilan yang bersih dan cepat. "Ini menyediakan jalan membawa Anda ke mana pun ingin pergi," tambahnya.
Kemunculan Chrome Google ini dilihat sebagai tamparan langsung bagi IE sejak Google menguasai ranah mesin pencari dan menguasai 80% pasar. Banyak yang menilai bahwa Chrome akan terlihat lebih menggoda ketimbang IE, browser yang kini sudah sedikit merosot reputasinya karena lebih lambat, bermasalah, dan menyembunyikan banyak kerapuhan sistem keamanan.
Google menyatakan, pihaknya sekarang sedang bekerja untuk men-deploy Chrome untuk Mac dan Linux. Mereka juga sudah membuat kode open source sehingga kolaborasi yang menghebohkan ini bisa terjadi untuk membantu perkembangan web ke depannya.
Sumber: SDA Asia Magazine
0 comments
Post a Comment